Faktor-faktor
eksternal antara lain:
1.Lingkungan
Ekonomi
Pasar membutuhkan daya beli seperti halnya orang banyak. Daya beli keseluruhan merupakan fungsi dari pendapatan saat itu, harga, tabungan dan kredit yang tersedia. Perusahaan perlu menyadari keempat kecenderungan itu, dalam lingkungan ekonomi. Lingkungan ekonomi yang mempengaruhi bisnis perusahaan, di antaranya adalah tingkat pendapat per kapita, kebijakan kebijakan pemerintah (fiskal, moneter, perdagangan luar negeri, dan neraca pembayaran), siklus bisnis (masa ekonomi cerah atau suram), munculnya pasar bebas dan kerja sama regional (blok blok ekonomi seperti NAFTA, MEE), perjanjian/peraturanperaturan internasional, kekuatan ekonomi utama, pergerakan modal, pergerakan investasi langsung, dan perubahan persaingan.
2. Lingkungan Teknologi
Kekuatan yang paling dramatis yang membentuk nasib manusia adalah teknologi. Teknologi telah menghasilkan karya mengagumkan seperti penisilin, pembedahan jantung, dan pil pembatas kelahiran. Teknologi telah menghasilkan berkah seperti mobil, permainan video dan roti putih. Sikap seseorang terhadap teknologi tergantung pada apakah seseorang lebih terpikat dengan faedah positifnya yang mengagumkan atau akibatnya yang mengerikan.
Setiap teknologi baru merupakan satu kekuatan untuk “penghancuran kreatif”. Transistor melumpuhkan industri tabung gelas hampa udara, fotokopi melumpuhkan perusahaan kertas karbon, mobil melumpuhkan kereta api, televisi dan video melumpuhkan bioskop. Industri tua tidak bergerak menuju ke sesuatu yang baru, malah menolak atau mengakibatkannya, dan usaha mereka merosot.
Dari uraian di atas apabila perusahaan ingin meraih kesuksesan maka perusahaan tersebut harus membangun kompetensi teknologinya sebagai pusat keunggulan. Produk yang baik dengan dukungan kompetensi dalam teknologi akan menghasilkan tawaran produk yang benar benar selaras dengan kebutuhan pasar, sehingga produk tersebut benar benar akan diterima oleh konsumen.
3. Lingkungan Politik/Hukum
Keputusan keputusan perusahaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan dalam lingkungan politik/hukum. Lingkungan ini terbentuk oleh hukum hukum, lembaga, pemerintahan, dan kelompok penentang yang mempengaruhi dan membatasi gerak gerik berbagai organisasi dan individu dalam masyarakat.
Misalnya: dalam masyarakat Indonesia hubungan kekerabatan memegang peranan yang penting. Pada saat perusahaan melakukan penarikan tenaga kerja, seringkali keunggulan individu bukanlah satu satunya syarat yang dapat dihandalkan. Praktek nepotisme, koneksi, dan pencaloan tenaga kerja sudah menjadi bagian budaya masyarakat Indonesia. Mereka tahu hal itu menyimpang dari ketentuan hidup modern, tetapi mereka tidak mampu mengubahnya. Praktek praktek nepotisme dan koneksi di atas, tanpa mempertimbangkan keunggulan individu akan dapat menjadi penghambat bagi laju pertumbuhan dan perkembangan usaha dan mengurangi daya saing usaha.
Pasar membutuhkan daya beli seperti halnya orang banyak. Daya beli keseluruhan merupakan fungsi dari pendapatan saat itu, harga, tabungan dan kredit yang tersedia. Perusahaan perlu menyadari keempat kecenderungan itu, dalam lingkungan ekonomi. Lingkungan ekonomi yang mempengaruhi bisnis perusahaan, di antaranya adalah tingkat pendapat per kapita, kebijakan kebijakan pemerintah (fiskal, moneter, perdagangan luar negeri, dan neraca pembayaran), siklus bisnis (masa ekonomi cerah atau suram), munculnya pasar bebas dan kerja sama regional (blok blok ekonomi seperti NAFTA, MEE), perjanjian/peraturanperaturan internasional, kekuatan ekonomi utama, pergerakan modal, pergerakan investasi langsung, dan perubahan persaingan.
2. Lingkungan Teknologi
Kekuatan yang paling dramatis yang membentuk nasib manusia adalah teknologi. Teknologi telah menghasilkan karya mengagumkan seperti penisilin, pembedahan jantung, dan pil pembatas kelahiran. Teknologi telah menghasilkan berkah seperti mobil, permainan video dan roti putih. Sikap seseorang terhadap teknologi tergantung pada apakah seseorang lebih terpikat dengan faedah positifnya yang mengagumkan atau akibatnya yang mengerikan.
Setiap teknologi baru merupakan satu kekuatan untuk “penghancuran kreatif”. Transistor melumpuhkan industri tabung gelas hampa udara, fotokopi melumpuhkan perusahaan kertas karbon, mobil melumpuhkan kereta api, televisi dan video melumpuhkan bioskop. Industri tua tidak bergerak menuju ke sesuatu yang baru, malah menolak atau mengakibatkannya, dan usaha mereka merosot.
Dari uraian di atas apabila perusahaan ingin meraih kesuksesan maka perusahaan tersebut harus membangun kompetensi teknologinya sebagai pusat keunggulan. Produk yang baik dengan dukungan kompetensi dalam teknologi akan menghasilkan tawaran produk yang benar benar selaras dengan kebutuhan pasar, sehingga produk tersebut benar benar akan diterima oleh konsumen.
3. Lingkungan Politik/Hukum
Keputusan keputusan perusahaan sangat dipengaruhi oleh perkembangan dalam lingkungan politik/hukum. Lingkungan ini terbentuk oleh hukum hukum, lembaga, pemerintahan, dan kelompok penentang yang mempengaruhi dan membatasi gerak gerik berbagai organisasi dan individu dalam masyarakat.
Misalnya: dalam masyarakat Indonesia hubungan kekerabatan memegang peranan yang penting. Pada saat perusahaan melakukan penarikan tenaga kerja, seringkali keunggulan individu bukanlah satu satunya syarat yang dapat dihandalkan. Praktek nepotisme, koneksi, dan pencaloan tenaga kerja sudah menjadi bagian budaya masyarakat Indonesia. Mereka tahu hal itu menyimpang dari ketentuan hidup modern, tetapi mereka tidak mampu mengubahnya. Praktek praktek nepotisme dan koneksi di atas, tanpa mempertimbangkan keunggulan individu akan dapat menjadi penghambat bagi laju pertumbuhan dan perkembangan usaha dan mengurangi daya saing usaha.
Faktor-faktor internal antara lain:
1.Organisasi mesin dan peralatan
misalnya: semakin canggih mesin yang digunakan dalam proses produksi maka waktu yang digunakan semakin efektif dan efisien.
2·Budaya organisasi
misalnya: organisasi sangat berperan peting terutama dalam pengkoordinasian tugas agar berjalan dengan baik.
3·Manajemen sistem
misalnya: perusahaan dengan manajemen sistem yang baik dan teratur maka akan memperoleh keuntungan yang lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan yang tidak mempunyai sistem manajemen.
misalnya: perusahaan dengan manajemen sistem yang baik dan teratur maka akan memperoleh keuntungan yang lebih banyak dibandingkan dengan perusahaan yang tidak mempunyai sistem manajemen.
4·Manajemen keuangan
misalnya: mencatat keuangan suatu perusahaan dengan teliti agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti penggelapan uang dan lain sebagainya.
misalnya: mencatat keuangan suatu perusahaan dengan teliti agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti penggelapan uang dan lain sebagainya.
5.Semangat kerja karyawan
misalnya: semangat dan etos kerja karyawan yang maksimal akan menciptakan suasana yang harmonis dalam rumah tangga perusahaan.
misalnya: semangat dan etos kerja karyawan yang maksimal akan menciptakan suasana yang harmonis dalam rumah tangga perusahaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar