Pengertian
franchise (waralaba) adalah duplikasi bisnis yang
telah sukses, sehingga bagi mereka yang akan membeli bisnis franchise tidak
perlu lagi bersusah payah menjalankan bisnis ini dari awal dan tidak perlu
harus jatuh bangun untuk memulai bisnis ini. Mereka hanya menjalankan sistem
yang telah berjalan tinggal start up langsung meneruskan bisnis
yang memang telah teruji keberhasilannya.
Waralaba menurut
Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia No.
259/MPR/Kep/7/1997 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran
Usaha Waralaba, yaitu waralaba adalah
perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau
menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha
yang dimiliki oleh pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang
ditetapkan dalam rangka menyediakan dan atau penjualan barang dan jasa.
Sejumlah pakar juga ikut memberikan
definisi terhadap waralaba.
Campbell Black dalam bukunya Black’’s Law
Dict menjelaskan franchise sebagai sebuah lisensi merek dari pemilik yang
mengijinkan orang lain untuk menjual produk atau service atas nama merek
tersebut.
David J.Kaufmann memberi definisi franchising
sebagai sebuah sistem pemasaran dan distribusi yang dijalankan oleh institusi
bisnis kecil (franchisee) yang digaransi dengan membayar sejumlah fee, hak
terhadap akses pasar oleh franchisor dengan standar operasi yang mapan dibawah
asistensi franchisor.
Sedangkan menurut Reitzel, Lyden, Roberts &
Severance, franchise definisikan sebagai sebuah kontrak atas barang yang
intangible yang dimiliki oleh seseorang (franchisor) seperti merek yang
diberikan kepada orang lain (franchisee) untuk menggunakan barang (merek)
tersebut pada usahanya sesuai dengan teritori yang disepakati.
Macam-Macam
Franchising
Franchising
dibagi menjadi dua macam, yaitu franchising asing dan franchising lokal. Franchising
asing adalah jenis waralaba yang sudah berasal dari luar negeri yang kemudian
ditumbuhkembangkan didalam negeri (indonesia). Sedangkan franchising lokal adalah
waralaba yang berasal dan berkembang diindonesia.
Contoh
Franchising:
1) Pecel
lele lela
2) Kebab
Baba rafi
3) Es
Teler 77
4) Alfa
Mart
5) Bimbingan
belajar Primagama
Keuntungan
Sistem Franchise:
1. Percepatan
perluasan usaha, dengan modal relatif rendah
2. Efisiensi
dalam meraih target pasar melalui promosi bersama
3. Terbentuknya
kekuatan ekonomi dalam jaringan distribusi
4. Menggantikan
kebutuhan personel Franchisor dengan para operator milik Franchisee (slim
organization)
5. Pemilik
outlet bermotivasi tinggi karena menyangkut pengembalian investasi dan
keuntungan usaha.
Kerugian
Sistem Franchise:
1. Kewenangan
outlet di tangan Franchisee (kalau terlalu banyak ide merepotkan Franchisor)
2. Perlu
perubahan paradigma (paradigm shift) atas materi yang dijual
3. Untuk
membentuk sistem yang baku, perlu adanya proses yang lebih birokratis
Manfaat Waralaba
Manfaat bagi franchisor:
Manfaat bagi franchisor:
1. pengembangan
usaha dengan biaya yang relatif murah
2. potensi passive
income yang cukup besar
3. efek
bola salju dalam hal brand awareness dan brand equity usaha
anda
4. terhindar
dari undang-undang anti monopoli.
Manfaat
bagi franchisee:
1. memperkecil
resiko kegagalan usaha
2. menghemat
waktu, tenaga dan dana untuk proses trial & error
3. member
kemudahan dalam operasional usaha
4. penggunaan
nama merek yang sudah lebih dikenal masyarakat.
Kiat
Untuk mempertahankan Waralaba
1. Pastikan Anda
memiliki cukup uang untuk investasi. Tak hanya uang investasi, Anda juga memerlukan dana cukup sebagai cadangan
jika Anda harus mengalami rugi. Dana tersebut juga termasuk dana cadangan hidup
Anda sendiri selama 12 bulan ke depan.
2. Taati dan patuhi seluruh sistem waralaba dari pewaralaba. Pewaralaba adalah
orang yang mengerti dan berpengalaman di bisnisnya. Mereka lebih paham dan
telah jatuh bangun hingga mencapai kesuksesannya sekarang.
3. Jangan abaikan keluarga dan teman-teman Anda. Walau Anda akan menghabiskan
sebagian besar waktu untuk menjalankan bisnis tersebut, tapi tetap sisihkan
waktu untuk keluarga dan teman-teman Anda.
4. Perlakukan pelanggan dengan layanan terbaik. Jangan lupa senyum dalam
melayani mereka, dan beri tahu mereka bahwa Anda senang berbisnis dengan
mereka.
5. Libatkan diri dalam komunitas lokal setempat. Ikuti dan sponsori
kegiatan-kegiatan lokal di sekitar gerai Anda, seperti kegiatan sosial,
perayaan, acara sekolah, dll.
6. Selalu berkomunikasi dengan pewaralaba dan terwaralaba lain. Jagalah
hubungan baik dengan mereka, dan jika ada masalah jangan disimpan sendiri saja.
Sebaliknya, seorang pewaralaba juga selayaknya bersikap terbuka terhadap
perkembangan gerai Anda. Ada baiknya jika Anda banyak bertanya dan menyampaikan
keluhan atau kesenangan yang diperoleh dari menjalankan waralaba. Pewaralaba
akan dengan senang hati menerima masukan dan membantu menyelesaikan masalah
Anda.
7. Perhatikan detail gerai Anda. Masalah pembukuan harus cermat dan teliti,
tidak boleh ada selisih uang walau hanya beberapa ratus rupiah. Tegaskan hal
ini pada karyawan Anda. Uang sekecil apapun harus tercatat dengan baik dan
dapat dipertanggungjawabkan. Tekan biaya pengeluaran, dan maksimalkan pendapatan
Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar