Minggu, 25 November 2012

FRANCHISING


Pengertian franchise (waralaba) adalah duplikasi bisnis yang telah sukses, sehingga bagi mereka yang akan membeli bisnis franchise tidak perlu lagi bersusah payah menjalankan bisnis ini dari awal dan tidak perlu harus jatuh bangun untuk memulai bisnis ini. Mereka hanya menjalankan sistem yang telah berjalan tinggal start up langsung meneruskan bisnis  yang  memang telah teruji keberhasilannya.
Waralaba menurut Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan  Republik Indonesia No. 259/MPR/Kep/7/1997 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pelaksanaan Pendaftaran Usaha Waralaba, yaitu waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak untuk memanfaatkan dan atau menggunakan hak atas kekayaan intelektual atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki oleh pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan dalam rangka menyediakan dan atau penjualan barang dan jasa.
Sejumlah pakar juga ikut memberikan definisi terhadap waralaba.
       Campbell Black dalam bukunya Black’’s Law Dict menjelaskan franchise sebagai sebuah lisensi merek dari pemilik yang mengijinkan orang lain untuk menjual produk atau service atas nama merek tersebut.
       David J.Kaufmann memberi definisi franchising sebagai sebuah sistem pemasaran dan distribusi yang dijalankan oleh institusi bisnis kecil (franchisee) yang digaransi dengan membayar sejumlah fee, hak terhadap akses pasar oleh franchisor dengan standar operasi yang mapan dibawah asistensi franchisor.
       Sedangkan menurut Reitzel, Lyden, Roberts & Severance, franchise definisikan sebagai sebuah kontrak atas barang yang intangible yang dimiliki oleh seseorang (franchisor) seperti merek yang diberikan kepada orang lain (franchisee) untuk menggunakan barang (merek) tersebut pada usahanya sesuai dengan teritori yang disepakati.

Macam-Macam Franchising
            Franchising dibagi menjadi dua macam, yaitu franchising asing dan franchising lokal. Franchising asing adalah jenis waralaba yang sudah berasal dari luar negeri yang kemudian ditumbuhkembangkan didalam negeri (indonesia). Sedangkan franchising lokal adalah waralaba yang berasal dan berkembang diindonesia.


          Contoh Franchising:
1)      Pecel lele lela
2)      Kebab Baba rafi
3)      Es Teler 77
4)      Alfa Mart
5)      Bimbingan belajar Primagama



Keuntungan Sistem Franchise:
1.      Percepatan perluasan usaha, dengan modal relatif rendah
2.      Efisiensi dalam meraih target pasar melalui promosi bersama
3.      Terbentuknya kekuatan ekonomi dalam jaringan distribusi
4.      Menggantikan kebutuhan personel Franchisor dengan para operator milik Franchisee (slim organization)
5.      Pemilik outlet bermotivasi tinggi karena menyangkut pengembalian investasi dan keuntungan usaha.



Kerugian Sistem Franchise:
1.      Kewenangan outlet di tangan Franchisee (kalau terlalu banyak ide merepotkan Franchisor)
2.      Perlu perubahan paradigma (paradigm shift) atas materi yang dijual
3.      Untuk membentuk sistem yang baku, perlu adanya proses yang lebih birokratis



Manfaat Waralaba
Manfaat bagi franchisor:
1.      pengembangan usaha dengan biaya yang relatif murah
2.      potensi passive income yang cukup besar
3.      efek bola salju dalam hal brand awareness dan brand equity usaha anda
4.      terhindar dari undang-undang anti monopoli.
Manfaat bagi franchisee:
1.      memperkecil resiko kegagalan usaha
2.      menghemat waktu, tenaga dan dana untuk proses trial & error
3.      member kemudahan dalam operasional usaha
4.      penggunaan nama merek yang sudah lebih dikenal masyarakat.

Kiat Untuk mempertahankan Waralaba
1.   Pastikan Anda memiliki cukup uang untuk investasi. Tak hanya uang investasi, Anda juga       memerlukan dana cukup sebagai cadangan jika Anda harus mengalami rugi. Dana tersebut juga termasuk dana cadangan hidup Anda sendiri selama 12 bulan ke depan.


2. Taati dan patuhi seluruh sistem waralaba dari pewaralaba. Pewaralaba adalah orang yang mengerti dan berpengalaman di bisnisnya. Mereka lebih paham dan telah jatuh bangun hingga mencapai kesuksesannya sekarang.

3. Jangan abaikan keluarga dan teman-teman Anda. Walau Anda akan menghabiskan sebagian besar waktu untuk menjalankan bisnis tersebut, tapi tetap sisihkan waktu untuk keluarga dan teman-teman Anda.

4. Perlakukan pelanggan dengan layanan terbaik. Jangan lupa senyum dalam melayani mereka, dan beri tahu mereka bahwa Anda senang berbisnis dengan mereka.

5. Libatkan diri dalam komunitas lokal setempat. Ikuti dan sponsori kegiatan-kegiatan lokal di sekitar gerai Anda, seperti kegiatan sosial, perayaan, acara sekolah, dll.

6. Selalu berkomunikasi dengan pewaralaba dan terwaralaba lain. Jagalah hubungan baik dengan mereka, dan jika ada masalah jangan disimpan sendiri saja. Sebaliknya, seorang pewaralaba juga selayaknya bersikap terbuka terhadap perkembangan gerai Anda. Ada baiknya jika Anda banyak bertanya dan menyampaikan keluhan atau kesenangan yang diperoleh dari menjalankan waralaba. Pewaralaba akan dengan senang hati menerima masukan dan membantu menyelesaikan masalah Anda.

7. Perhatikan detail gerai Anda. Masalah pembukuan harus cermat dan teliti, tidak boleh ada selisih uang walau hanya beberapa ratus rupiah. Tegaskan hal ini pada karyawan Anda. Uang sekecil apapun harus tercatat dengan baik dan dapat dipertanggungjawabkan. Tekan biaya pengeluaran, dan maksimalkan pendapatan Anda.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar