Jakarta -Salah satu faktor minimnya penerimaan pajak adalah
karena tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Direktorat Jenderal (Ditjen)
Pajak masih rendah, sehingga masyarakat masih enggan membayar pajaknya. Untuk
itu, perlu dikembalikan tingkat kepercayaan tersebut.
"Saya yakin masyarakat tidak akan rewel membayar pajak kalau trust (tingkat kepercayaan di pajak tinggi, mudah-mudahan di bawah pimpinan baru trust itu bisa terbentuk," ungkap Bambang di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Senin (1/12/2014).
Untuk itu, Bambang meminta kepada para pihak terkait untuk sama-sama meningkatkan kepercayaan terhadap masyarakat atas kinerja Ditjen Pajak.
Bambang juga tengah mempertimbangkan untuk membentuk LSM untuk bisa menggenjot penerimaan pajak. LSM ini nantinya menjadi wadah orang-orang yang bertugas mengawal penerimaan pajak negara.
Fuad Rahmany, mantan Dirjen Pajak juga diminta memberikan ide dalam pembentukan LSM ini.
"Ada yang mau membuat semacam LSM yang advokasinya mendorong orang bayar pajak, sadar pajak, jadi bukan aparat pajak yang memberikan sosialisasi, bahwa bayar pajak adalah kewajiban. Jadi tugas mendorong penerimaan pajak tidak hanya pemerintah tapi menjadi kesadaran seluruhnya. Pak Fuad juga boleh memberikan ide-ide untuk ini," terangnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, dalam menjalankan tugasnya sebagai Dirjen Pajak, harus terbebas dari berbagai macam intervensi.Next
"Saya yakin masyarakat tidak akan rewel membayar pajak kalau trust (tingkat kepercayaan di pajak tinggi, mudah-mudahan di bawah pimpinan baru trust itu bisa terbentuk," ungkap Bambang di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Senin (1/12/2014).
Untuk itu, Bambang meminta kepada para pihak terkait untuk sama-sama meningkatkan kepercayaan terhadap masyarakat atas kinerja Ditjen Pajak.
Bambang juga tengah mempertimbangkan untuk membentuk LSM untuk bisa menggenjot penerimaan pajak. LSM ini nantinya menjadi wadah orang-orang yang bertugas mengawal penerimaan pajak negara.
Fuad Rahmany, mantan Dirjen Pajak juga diminta memberikan ide dalam pembentukan LSM ini.
"Ada yang mau membuat semacam LSM yang advokasinya mendorong orang bayar pajak, sadar pajak, jadi bukan aparat pajak yang memberikan sosialisasi, bahwa bayar pajak adalah kewajiban. Jadi tugas mendorong penerimaan pajak tidak hanya pemerintah tapi menjadi kesadaran seluruhnya. Pak Fuad juga boleh memberikan ide-ide untuk ini," terangnya.
Lebih jauh dia menjelaskan, dalam menjalankan tugasnya sebagai Dirjen Pajak, harus terbebas dari berbagai macam intervensi.Next
Hari ini, Mardiasmo yang saat ini menjabat Wakil Menteri
Keuangan resmi menjabat Dirjen Pajak sementara menggantikan Fuad. Selain
sebagai Dirjen Pajak, Mardiasmo juga menjabat sebagai Ketua Pansel Calon Dirjen
Pajak.
"Mohon kesampingkan pemikiran aneh-aneh dan kebetulan Pak Mardiasmo panitia pansel jadi nanti jangan dianeh-aneh. Tidak ada calon yang lebih cocok dari Pak Wamen, tolong dibantu dan buat dia nyaman. Beliau tidak hanya ngantor di Djuanda 1 tapi di lantai 5 gedung ini, saya tidak akan cari-cari," jelas dia.
Selanjutnya, kata Bambang, dalam mengemban jabatan sebagai Dirjen Pajak tidaklah mudah. Apalagi, kata dia, ada dorongan agar penerimaan pajak bisa mencapai target di tahun ini.
"Tugas ini tidak mudah karena bagimana memperkecil gap antara target dan realisasi penerimaan pajak 2014, tentunya ini juga perlu dimotivasi baik pimpinan dari Ditjen Pajak pusat maupun wilayah untuk bisa membantu Pak Mardiasmo dan Kemenkeu, agar APBN 2014 sesuai dengan apa yang telah direncanakan di awal. Presiden menginginkan pencapaian pajak yang lebih besar. Harus ada keseimbangan target dan pencapaian pajak," kata dia.
Bambang meminta, semua pihak perlu bekerjasama merealisasikan target penerimaan pajak.
"Kalau kita minta yang spesial (target pajak tercapai), jadi Bapak Ibu harus memberikan output yang spesial juga (bayar pajak)," pungkasnya.
"Mohon kesampingkan pemikiran aneh-aneh dan kebetulan Pak Mardiasmo panitia pansel jadi nanti jangan dianeh-aneh. Tidak ada calon yang lebih cocok dari Pak Wamen, tolong dibantu dan buat dia nyaman. Beliau tidak hanya ngantor di Djuanda 1 tapi di lantai 5 gedung ini, saya tidak akan cari-cari," jelas dia.
Selanjutnya, kata Bambang, dalam mengemban jabatan sebagai Dirjen Pajak tidaklah mudah. Apalagi, kata dia, ada dorongan agar penerimaan pajak bisa mencapai target di tahun ini.
"Tugas ini tidak mudah karena bagimana memperkecil gap antara target dan realisasi penerimaan pajak 2014, tentunya ini juga perlu dimotivasi baik pimpinan dari Ditjen Pajak pusat maupun wilayah untuk bisa membantu Pak Mardiasmo dan Kemenkeu, agar APBN 2014 sesuai dengan apa yang telah direncanakan di awal. Presiden menginginkan pencapaian pajak yang lebih besar. Harus ada keseimbangan target dan pencapaian pajak," kata dia.
Bambang meminta, semua pihak perlu bekerjasama merealisasikan target penerimaan pajak.
"Kalau kita minta yang spesial (target pajak tercapai), jadi Bapak Ibu harus memberikan output yang spesial juga (bayar pajak)," pungkasnya.
ANALISIS:
- faktor minimnya penerimaan pajak adalah karena tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak masih rendah
- kepada para pihak untuk sama-sama meningkatkan kepercayaan terhadap masyarakat atas kinerja Ditjen Pajak.
- faktor minimnya penerimaan pajak adalah karena tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak masih rendah
- kepada para pihak untuk sama-sama meningkatkan kepercayaan terhadap masyarakat atas kinerja Ditjen Pajak.
sumber: http://finance.detik.com/read/2014/12/01/133124/2764024/4/2/menkeu-masyarakat-tak-akan-rewel-bayar-pajak-kalau-kepercayaan-tinggi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar