Posisi Daya Saing Industri Parawisata Indonesia Tahun 2011
Negara
|
Rangking Regional
|
Rangking Internasional
|
Rangking Sumber daya Kultural
|
Rangking Harga Kompetitif
|
Indonesia
|
13
|
74
|
39
|
4
|
Posisi Industri pariwisata Indonesia pada tahun 2011 ada di
dalam tabel penelitian World Tourism Report berada di rangking 74, naik dari
tahun 2009 yang berada di rangking 84. Di level regional Asia Indonesia berada
di rangking 13. Indonesia juga berada di rangking 17 untuk level sumber daya
alam yang dimiliki. Potensi industri pariwisata Indonesia ada di sumber daya
alam, sumber daya kultural yang sangat kaya, situs bersejarah yang cukup banyak
dan harga hotel yang kompetitif. Disisi lain dalam laporan mengenai daya saing
indonesia ada beberapa hal yang menjadi hambatan dalam menaikkan daya saing
industri pariwisata di Indonesia yaitu transportasi udara (berada di posisi
58), transportasi darat (berada di posisi 82), infrastruktur pariwisata (berada
di posisi 116) dan infrastruktur informasi pariwisata (berada di posisi 96).
Hambatan ini bila diselesaikan dengan baik, maka bisa menjadi pendorong
industri pariwisata di Indonesia.
Untuk bisa meningkatkan pariwisata di Indonesia, hal ini
dibutuhkan kesiapan pengelola industri pariwisata. Blanke dan Chiase (2011)
menyebutkan pentingnya para pengambil kebijakan untuk melakukan tindakan yang
tepat dalam melakukan pengelolaan manajemen industri pariwisata. Ada lima hal
penting yang perlu diambil,
1. Kesiapan untuk mengelaborasi kerjasama antara sektor
privat dan publik
2. Mengurangi hambatan dan penghalang di industri
pariwisata
3. Melakukan pemasaran di daerah tujuan pariwisata
4. Memberdayakan masyarakat lokal untuk turut ambil
bagian dalam promosi dan pengelolaan
5. Melakukan skema yang memudahkan investasi di
industri pariwisata
Tulisan ini tidak ingin membedah seluruh rekomendasi Blanke
dan Chiase, tapi satu hal saja yaitu di point empat memberdayakan masyarakat
lokal. Pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengamatan terhadap industri
pariwisata sangatlah penting. Salah satu contoh yang saya amati misal di Bali
dan Sawah Lunto. Di bali seluruh nafas masyarakat sudah menjadi bagian yang
menarik untuk ditonton oleh turis. Pemandu dengan sigap menceritakan menceritakan
semua yang turis lihat mulai dari turun bandara hingga kembali ke bandara.
Pemandu pun sepertinya sudah siap dengan standar pakaian dan sapaan terhadap
turis. Di sawah lunto, pemerintah kota sawah lunto memberdayakan masyarakat
lokal agar rumah rumah mereka bisa menjadi tempat menginap. Saat ini sawah
lunto harum mengenalkan dirinya kepada turis sebagai wisata kota tambang yang
berbudaya.
Kedua contoh kecil ini menjadi satu inspirasi bagi pelaku
industri pariwisata dan pengambil kebijakan untuk melihat masyarakat bukan
sebagai penghalang. Masyarakat lokal punya potensi yang sangat baik untuk
mendukung industri pariwisata. Yang diperlukan hanya kearifan lokal dan kemauan
yang baik
wonderful indonesia |
- pariwisata indonesia berperan penting dalam meningkatkan devisa negara
- kesiapan pengelola industri untuk melakukan tindakan yang tepat dalam melakukan pengelolaan manajemen industri pariwisata.
- masyarakat lokal mempunyai potensi yang penting dalam meningkatkan kualitas pariwisata.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar